Manajemen Proyek dan Resiko (tugas 2) #minggu 4,5 dan 6
Manajemen Proyek dan
Resiko
Minggu ke-4 - Project Integration Management (Manajemen Integrasi)
Kunci sukses keseluruhan proyek : Project Integration Management
yang baik
·
Manajer proyek harus
mampu mengintegrasikan seluruh knowledge area selama project life cycle
berlangsung
·
Manajemen integrasi
proyek, bukanlah integrasi perangkat lunak
·
Manajemen integrasi
proyek: termasuk Interface
·
Management
(identifikasi dan manajemen poin-poin interaksi antar elemen-elemen dalam
proyek
Proses dan overview Project Integration Management
Sembilan proses project integration management dapat menjelaskan
bidang ilmu dan berbagai pengalaman praktis di manajemen proyek, dari sudut
pandang komponen-komponen prosesnya. Proses-proses tersebut diorganisasikan
menjadi delapan bidang ilmu yang akan dijelaskan dibawah ini:
·
Manajemen Lingkup
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan, agar dapat dipastikan bahwa
proyek telah mencakup seluruh pekerjaan yang benar-benar dibutuhkan, agar
proyek berhasil diselesaikan. Terdiri dari persiapan, perencanaan lingkup,
penetapan lingkup, verifikasi dan pengendalian perubahan lingkup
·
Manajemen Waktu
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek
selesai tepat waktu. Terdiri dari penetapan aktifitas, pengurutan aktifitas,
perkiraan lama aktifitas, serta penyusunan dan pengendalian jadwal
·
Manajemen Biaya
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan agar dapat dipastikan proyek
selesai, sesuai dengan anggaran yang disetujui. Terdiri dari perencanaan sumber
daya, perkiraan biaya, anggaran biaya dan pengendalian biaya
·
Manajemen Sumber Daya
Manusia Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk menggunakan
sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek, secara paling efektif. Terdiri
dari perencanaan organisasi, perekrutan staff dan pembangunan tim kerja
·
Manajemen Komunikasi
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk dapat dipastikan agar
informasi proyek dapat dikumpulkan, disusun, disebar, dan disimpan. Terdiri
dari perencanaan komunikasi, distribusi informasi, pelaporan kinerja,dan penyelesaian
administratif
·
Manajemen Resiko
Proyek, menjelaskan proses-proses yang berhubungan dengan pengidentifikasian
resiko, kuantifikasi resiko, penyusunan penanggulangan resiko dan pengendalian
penanggulangan resiko
·
Manajemen Pengadaan
Proyek, menjelaskan proses-proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang
atau jasa dari pihak lain. Terdiri dari perencanaan pengadaan, perencanaan tata
cara undangan ke peserta, rapat undangan peserta, pemilihan peserta, pemilihan
mitra, pelaporan serta administrasi kontrak kerja dan penyelesaian kontrak
·
Manajemen Integrasi
Proyek, menjelaskan berbagai proses yang dibutuhkan, agar dapat dipastikan,
berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan baik. Manajemen integrasi
terdiri dari pembuatan rencana proyek, pelaksanaan rencana proyek dan
pengendalian perubahaan secara keseluruhan
Kerangka kerja integrasi manajemen proyek, pengembangan, atribut,
dan elemen umum dari sebuah rencana proyek
Berpikir tentang proyek, sama artinya dengan menuangkan
gagasan-gagasan dalam sebuah kerangka konsep. Semakin matang konseptualisasi
sebuah proyek, semakin mudah perencana proyek merunut semua aktivitas yang
berjalan dalam rentang waktu pelaksanaan proyek hingga titik pencapaian tujuan.
Berawal dari tahap inilah, suatu proyek diperkirakan kelayakannya. Selanjutnya
konsepsi dituangkan dalam sebuah perencanaan yang biasanya berbentuk proposal
Bersamaan dengan terbitnya gagasan, penyusunan konsep dan
proposal, kerangka kerja manajemen proyek mulai dilaksanakan. Di dalam kerangka
kerja, lebih dulu disepakati terminologi dan pandangan terhadap proyek yang
akan dilakukan. Sedemikian rupa harus dipahami tentang konteks penerapan
proyek, gambaran jelas tentang lingkungan proyek yang akan direncanakan, dan
cara memahami berbagai proses interaksi yang secara umum terjadi dalam
manajemen proyek
Manajemen proyek dalam hal ini berarti penerapan
pengetahuuan, ketrampilan, sarana dan teknik untuk menjalani segala aktivitas
yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proyek. Ruang lingkup pengetahuan
tentang manajemen proyek (project management knowledge) meliputi:
·
Manajemen integrasi
proyek, terdiri dari: pengembangan perencanaan proyek, pelaksanaan proyek dan
kontrol terhadap perubahan secara terpadu. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa
seluruh elemen proyek terkoordinasi dengan baik
·
Manajemen ruang
lingkup proyek: dimulai pada saat proyek ditetapkan lalu tahap perencanaan,
perumusan proyek, verifikasi proyek hingga pengawasan, sehingga dipastikan
pekerjaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan syarat
keberhasilan proyek
·
Manajemen waktu: mulai
dari merumuskan aktivitas-aktivitas, tahapan aktivitas, perkiraan waktu yang
dibutuhkan, penyusunan jadwal hingga kontrol kerja. Manajemen waktu penting
dalam memperkirakan berapa panjang waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
suatu proyek sehingga dijamin selesai pada waktunya
·
Manajemen biaya:
meliputi perencanaan sumber daya, perkiraan besarnya biaya, penganggaran hingga
kontrol pembelanjaan. Hal ini penting, terutama untuk pengajuan dana proyek
kepada donor sehingga dalam pelaksanaannya proyek dipastikan selesai sesuai
dengan biaya yang telah dianggarkan
·
Manajemen mutu:
dimulai dari perencanaan mutu, jaminan dan kontrol, penetapan standar yang
ingin dicapai suatu proyek penting sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan
bagi pelaksana proyek maupun pihak-pihak lain (stakeholder)
·
Manajemen sumber daya
manusia (SDM): mulai dari perencanaan organisasi, persiapan staf dan persiapan
tim karena sebuah tim pelaksana proyek harus terdiri atas manusia-manusia yang
memiliki kemampuan, dedikasi dan integritas. Manajemen SDM ini penting untuk
menyusun komposisi SDM yang efektif bagi pelaksanaan proyek
·
Manajemen komunikasi
proyek, terdiri atas: perencanaan komunikasi, sistem penyebaran informasi, pelaporan
kinerja dan aspek administratif lain, ini untuk memastikan informasi seputar
pelaksanaan proyek dapat dikelola dengan baik
·
Manajemen resiko,
mulai dari identifikasi resiko, perencanaan manajemen resiko, analisa
kualitatif dan kuantitatif resiko, perencanaan respon, monitoring dan kontrol
resiko yang mungkin muncul (butir ini paling jarang dipersiapkan oleh sebagian
besar pelaksana proyek, sehingga ketika muncul krisis tidak mampu menanggapi
dengan cepat dan tepat). Proses ini erat kaitannya dengan identifikasi,
analisis dan respon terhadap resiko yang muncul
·
Manajemen pengadaan,
mulai dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya hingga
segala ur mulai dari perencanaan pengadaan, perencanaan kebutuhan sumber daya
hingga segala urusan administrasi kontrak-kontrak, bagian ini tampaknya sepele,
tapi menjadi penting ketika ditemukan bahwa pelaksana proyek perlu bantuan dari
pihak luar atau pihak lain, misalnya dari donor, mitra kerja ataupun dari
pemerintah
Contoh Outline untuk Software Project Management Plan (SPMP)
Analisis Stakeholder dan contohnya
Dokumen stakeholder analisis merupakan dokumen yang
penting (dan sensitif), karena memberikan informasi mengenai stakeholder
berkaitan dengan:
·
Nama dan organisasi
stakeholder
·
Peranannya dalam
proyek
·
Fakta-fakta unik
mengenai stakeholder
·
Level keterlibatannya,
dan
·
Ketertarikannya akan
proyek saran-saran untuk menjaga relasi dengan stakeholde
Eksekusi rencana proyek dan ketrampilan penting yang
dibutuhkan
- Mengelola eksekusi
proyek
·
Eksekusi Proyek adalah
tahap melaksanakan pekerjaan yang telah digambarkan dalam project plan
·
Mayoritas waktu dan
uang digunakan dalam eksekusi proyek
·
Area aplikasi proyek
sangat mempengaruhi eksekusi proyek, karena selama eksekusi proyek inilah
produk dari proyek dihasilkan
- Keterampilan penting
dalam eksekusi proyek:
·
Kepemimpinan
·
Komunikasi
·
Politik
·
Kemampuan menggunakan
tools dan techniques
- Work Authorization
System: menjamin orang yang
memiliki kualifikasi yang cukup, melakukan pekerjaan yang tepat, pada waktu
yang tepat dan dengan urutan yanag benar
- Status Review Meetings: rapat terencana dan terjadwal yang digunakan untuk saling
bertukar informasi mengenai proyek yang sedang berjalan
- Project Management
Software: perangkat lunak
khusus yang digunakan dalam manajemen proyek
Alat dan teknik
eksekusi proyek
·
Metodologi manajemen
proyek
·
Manajemen proyek
sistem informasi
Integrated change control dan process pada proyek TI
Termasuk di dalamnya mengidentifikasi, mengevaluasi dan
mengelola perubahan selama project life cycle.
- Tujuan utama
pengendalian perubahan:
·
Memperhitungkan
faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan dalam rangka menjamin bahwa
perubahan menguntungkan (cross check scope, time, cost & quality)
·
Menentukan apakah
perubahan sudah terjadi
·
Mengelola perubahan yang
terjadi
- Kontrol perubahan
dalam proyek IT:
·
Pandangan lama: Tim
Proyek harus melakukan apa yang sudah direncanakan tepat waktu dan tepat biaya
·
Masalahnya:
Stakeholders jarang sekali menyetujui batasan proyek di awal, serta waktu dan
estimasi biaya seringkali tidak akurat
·
Pandangan Modern:
Manajemen Proyek adalah proses komunikasi dan negosiasi yang konstan
·
Solusi: Perubahan
seringkali memberikan keuntungan dan tim proyek harus membuat rencana untuk
mengakomodasi perubahan tersebut
Change Control System dan Change Control Boards (CCBs)
- Sistem kontrol
perubahan:
·
Proses yang
terdokumentasi yang menggambarkan kapan dan bagaimana dokumendokumen proyek dan
pekerjaannya dapat diubah
·
Menggambarkan orang
yang berwenang untuk membuat perubahan dan bagaimana cara membuat perubahan
tersebut
·
Seringkali melibatkan
Change Control Board (CCBs), manajemen konfigurasi dan proses untuk
mengkomunikasikannya
- Change control
board:
·
Kelompok formal dari
orang-orang yang bertanggung} jawab untuk menyetujui atau menolak perubahan
dalam proyek CCB harus memberikan panduan untuk mempersiapkan} perubahan,
mengevaluasi perubahan dan mengelola implementasi perubahan yang
disetujui
·
Anggota CCB biasanya terdiri}
atas stakeholders dari keseluruhan organisasi
·
Masalah yang dihadapi:
CCB jarang bertemu dan} membuat keputusan akan perubahan membutuhkan waktu
rapat yang panjang, padahal proyek harus terus berjalan karena dibatasi oleh
waktu yang telah disepakat
Konfigurasi Manajemen
·
Cara menjamin bahwa
deskripsi dari produk yang dihasilkan sudah benar dan lengkap
·
Berkonsentrasi pada
identifikasi dan mengendalikan karakteristik produk berdasarkan fungsional dan
desain fisik produk
·
Spesialis manajemen
konfigurasi bertugas untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan
kebutuhan
·
konfigurasi,
mengendalikan perubahan, mencatat dan melaporkan perubahan, serta audit
produk-produk dalam rangka verifikasi kesesuaiannya dengan requirement
Minggu ke-5 - Project Scope Management
(Manajemen Ruang Lingkup)
Pengertian Project Scope Management
Project Scope Management adalah acuan semua
pekerjaan yang termasuk harus dikerjakan dalam rangka menghasilkan produk
proyek, beserta proses-proses yang dilakukan untuk membuat produk yang
dimaksud. Project Scope Management atau Batasan Proyek mendefinisikan apa yang
akan dikerjakan atau apa yang tidak akan dikerjakan dalam sebuah proyek.
Proses Projeck Scope Management
·
Scope planning :
menentukan bagai mana ruang lingkup akan ditentukan, diperifikasi, dan
dikendalikan.
·
Scope definition:
menelaah project charter dan pernyataan ruang lingkup awal dan menambahkan
informasi lebih lanjut sebagai persyaratan yang dikembangkan dan perubahan
permintaan tersebut disetujui.
·
Membuat
WBS:mengelompokkan penyampaian proyek besar menjadi lebih kecil, komponen lebih
mudah ditangani.
·
Scope verivikasi :
penerimaan mempormalkan ruang lingkup proyek.
·
Scope Control :
Pengendalian perubahan ruang lingkup proyek.Inisialisasi Proyek : Rencana
strategis dan pemilihan proyek.
Perencanaan strategis meliputi penentuan tujuan jangka panjang,
memprediksi tren masa depan, dan proyeksi kebutuhan produk dan layanan baru.
·
Organisasi sering
melakukan analisis SWOT.
·
Identifikasi proyek
potensial.
·
Gunakan metode
realistis untuk memilih proyek yang sedang dikerjakan.
·
Merumuskan inialisasi
proyek dengan mengeluarkan project charter.
Mengapa perusahaan investasi pada IT
·
Hal ini sering sulit
untuk memberikan justifikasi yang kuat untuk berbagai proyek IT. Tetapi semua
orang setuju mereka memiliki nilai tinggi
·
Lebih baik menghitung
mas karat dari pada menghitung sen dengan tepat.
·
Kriteria yang penting
untuk proyek yaitu : ada kebutuhan untuk proyek tersebut seperti dana yang
tersedia cukup dan dana yang kuat akan membuat proyek tersebut berhasil.
Identifikasi Proyek Potensial
·
Kebanyakan organisasi
mengikuti proses perencanaan dalam memilih proyek IT
·
Membangun Rencana
strategis IT berdasarkan rencana strategis organisasi secara menyeluruh.
·
Analisis Area Bisnis
·
Mendefinisikan proyek
yang potensial
·
Memilih proyek IT dan
menempatkan sumber daya yang dibutuhkan.
Analisis Finansial
Didalam analisis dibutuhkan pertimbangan finansial yang
merupakan hal terpenting dalam pemilihan proyek. Sehingga dibutuhkan metode –
metode dalam melakukan pertimbangan tersebut yang terdiri dari :
·
Net Present Value
(NPV) analysis
·
Return on Investment
(ROI)
·
Payback analysis
Weighted Scoring Model
Adalah tool yang dapat memberikan proses yang sistematis dalam
memilih proyek berdasarkan beberapa kriteria.
·
Identifikasi kriteria
yang penting
·
Tentukan bobot pada
setiap kriteria
·
Tentukan score pada
tiap kriteria
·
Kalikan score terhadap
kriteria untuk memperoleh bobot total
·
Makin tinggi bobot
total makin baik proyek yang didapatkan.
Penerapan Balanced Scorecard
Scorecard yang seimbang adalah perencanaan strategis dan sistem
manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri,
pemerintah, dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk menyelaraskan
kegiatan usaha dengan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi
internal dan eksternal, dan memantau kinerja organisasi terhadap strategis
tujuan.
Balanced Scorecard tetap mempertahankan ukuran finansial
tradisional Tapi ukuran finansial menceritakan kisah tentang peristiwa masa
lalu, cerita yang memadai untuk perusahaan abad industri di mana investasi
dalam kapabilitas jangka panjang dan hubungan dengan pelanggan tidak penting
untuk keberhasilan.. Langkah-langkah keuangan tidak memadai, namun , untuk
menuntun dan mengevaluasi perjalanan perusahaan bahwa informasi usia harus membuat
untuk menciptakan nilai masa depan melalui investasi pada pelanggan, pemasok,
karyawan, proses, teknologi, dan inovasi.
Prinsip dasar pembentukan WBS
Sebuah karya breakdown structure (WBS) adalah proses untuk
menentukan akhir dan produk antara suatu proyek dan hubungan mereka. Umumnya,
WBS menggunakan diagram pohon / struktur diagram untuk menunjukkan keseluruhan
resolusi persyaratan menjadi semakin tingginya tingkat detail. WBS memungkinkan
sebuah tim untuk mencapai persyaratan umum oleh partisi tugas besar ke dalam
komponen yang lebih kecil dan berfokus pada pekerjaan yang dapat lebih mudah
dilakukan.
WBS menangkap semua elemen dari sebuah proyek di teratur.
Meruntuhkan besar, proyek-proyek yang kompleks menjadi bagian proyek yang lebih
kecil memberikan kerangka kerja yang lebih baik untuk mengatur dan mengelola
proyek. WBS dapat memfasilitasi alokasi sumber daya, tugas tugas, tanggung
jawab, pengukuran dan pengendalian proyek. WBS adalah yang digunakan pada awal
proyek untuk menetapkan cakupan, perkiraan biaya dan mengatur jadwal GanttDalam
menggunakan WBS, penting bahwa proyek tidak dipecah menjadi terlalu banyak
detail seperti yang dapat mengarah pada mikro manajemen. Sebaliknya, terlalu
sedikit detail dapat mengakibatkan tugas-tugas yang terlalu besar untuk
mengelola secara efektif. WBS dapat disajikan dalam sebuah daftar tabel, daftar
tugas yang menjorok sebagai bagian dari bagan Gantt atau dalam pohon hirarki.
Lebih sering WBS terdaftar dalam hirarki pohon yang menangkap kiriman dan
tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian proyek.
Scope Verification dan Scope Change Control
·
Scope Vertifications
Melibatkan persetujuan formal dari project scope yang
diselesaikan oleh stakeholders. Persetujaun ini sering dicapai dengan melakukan
penyelidikan pada pelangaran. Untuk menerima persetujuan formal dari project
scope, tim proyek harus membuat dokumentasi yang jelas dari produk proyek dan
prosedur untuk menevaluasi jika proyek sudah diselesaikan dengan benar dan
menimbulkan kepuasan. Untuk mengurangi perubahan scope, sangat perlu dilakukan
pekerjaan yang dapat memastikan project scope.
·
Scope Control
Scope Contro melibatkan peraturan perubahan untuk project scope.
Pengguna sering tidak yakin bagaimana mengingkan tampilan untuk dilihat atau
fungsi apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan performa bisnisnya. Pengembang
tidak yakin bagaimana mengartikan user requirement, dan mereka juga memilki
keterkaitan dengan teknologi yang terus berubah.
Tujuan dari scope control adalah mempengaruhi factor yang
menyebabkan perubahan scope, menyakinkan perubahan yang diproses berdasarkan
pada prosedur yang dikembangkan sebagai bagian dari mengintegrasikan perubahan
control, dan mengatur perubahan ketika perubahan ini terjadi. Scope control
termasuk mengidentifikasikan, mengevaluasi, dan mengimplementasikan perubahan
dari project scope sebagai progress dari proyek.
Minggu ke-6 - Project
Time Management (Manajemen Waktu)
Apakah manajemen waktu itu penting?
Bagi sekelompok orang, waktu adalah aset yang teramat penting
bahkan untuk manusia modern, waktu sering disamakan dengan uang.
Begitu juga halnya dalam sebuah proyek, manajemen waktu adalah
hal yang esensi.
Dapat dikatakan bahwa factor utama yang membedakan antara proyek
dan kegiatan operasional adalah adanya keterbatasan waktu dalam suatu proyek,
sementara kegiatan operasional bersifat berkelanjutan.
Keterbatasan waktu ini mencerminkan adanya misi khusus dan
penting dalam setiap proyek. Sehingga pemenuhan target waktu menjadi tugas
utama pengelola dan pemimpin proyek.
Manajemen jadwal yang perlu dilakukan oleh manajer proyek dan
anggotanya
Input utama adalah WBS, yakni kesepakatan mengenai lingkup kerja
proyek. Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan:
1.
Merinci berbagai
kegiatan yang diperlukan untuk penyelesaian setiap paket pekerjaan secara lebih
spesifik.
2.
Menentukan urutan atau
logika proses penyelesaian pekerjaan sehingga estimasi waktu dapat diperoleh
dengan lebih akurat namun realistis.
3.
Estimasi sumber daya
(resources) yang akan melibatkan dan dipergunakan (money, materials, methods,
machines) dalam rangkaian kegiatan tersebut.
4.
Estimasi target waktu
perkegiatan dan mencari total durasi seluruh rangkaian kegiatan yg sering
ditampilkan dalam sebuah diagram kegiatan proyek(network diagram) atau
Precedence Diagraming Method (PDM).
5.
Menyusun dan
finalisasi jadwal dalam bentuk gantt-chart atau time table.
6.
Mengendalikan dan
menyesuaikan jadwal proyek.
Proses utama terkait manajemen waktu proyek
Pada tahap perencanaan:
·
Menyiapkan daftar
aktivitas (action plan) untuk menyelesaikan setiap paket pekerjaan (work
packages).
·
Menyusun urutan setiap
paket pekerjaan atau aktivitas dalam suatu rangkaian diagram, yang disebut
Schedule Network Diagram. Keterkaitan antara masing-masing aktivitas predesesor
dan suksesor dalam proyek dapat digolonkan ke 4 pola hubungan yaitu:
1.
Finish-to-Start.
Kegiatan A selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan B.
2.
Finish-to-Finish.
Kegiatan A selesai sehingga kegiatan B dapat selesai.
3.
Start-to-Start.
Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat dimulai.
4.
Start-to-Finish.
Kegiatan A dimulai sehingga kegiatan B dapat selesai.
·
Keterkaian antara
kegiatan A dan kegiatan B dapat terjadi karena sifatnya yang mandatory (hard
logic), yakni kegiatan A secara teknis harus selesai sebelum kegiatan B dapat
dimulai.
·
Teknik lain dalam
manajemen waktu adalah leads (percepatan waktu) dan lags (waktu
tunggu/perlambatan).
·
Berdasarkan daftar
aktivitas, manajer proyek harus memperkirakan kebutuhan sumber daya manusia,
material dan peralatan.
·
Langkah berikutnya
adalah mencari durasi proyek dengan membuat network diagram.
DAFTAR PUSTAKA:
Ø K.C.CHAN, PETER ONG, DAN R.EKO INDRAJIT. Integrated
project management. Yogyakarta: Andi; 2004.
Ø Robert K. Wysocki, Robert Beck Jr, David B.Crane.
Effective Project Management, Second Edition. Canada: John Wiley & Sons,
Inc; 2000.
Sumber:
https://journeyofanextraordinary.blogspot.com/2019/10/manajemen-waktu.html
http://dhonykurniadi0204.blogspot.com/2012/01/project-scope-management-manajemen.html
http://dhonykurniadi0204.blogspot.com/2012/01/project-scope-management-manajemen.html
Komentar
Posting Komentar