KONTEKS MANAJEMEN PROYEK dan TI
1.
Gambaran Sistem dari Manajemen Proyek
Ketika
jumlah dan tingkat kerumitan proyek terus berkembang, maka manajemen proyek itu
harus semakin perlu dipraktekan untuk membiasakan diri menghadapi masalah –
masalah maupun kerumitan yang ditemui. Sehingga tingkat kerumitan yang menjadi
beban, lama – lama akan berkurang.
2.
Komitmen stakeholder dan top
manajemen dalam proyek TI
Stakeholder
adalah orang-orang yang terkait dalam aktivitas proyek dan
setiap stakeholder mempunyai komitmen untuk bekerja secara professional
dan bertanggung jawab dalam setiap manajemen proyek kerja. Stakeholder termasuk
tim proyek, manajer proyek, sponsor proyek, maupun user (pengguna).
3.
Pemahaman mengenai Organisasi dan struktur
dasar organisasi serta pengaruhnya pada proyek.
Terdapat
beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu
sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan
sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara
rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,
dalam memanfaatkan sumber daya (uang,material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut
para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut:
·
Stoner
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·
James D. Mooney mengemukakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
·
Chester I. Bernard berpendapat
bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·
Stephen P. Robbins menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.
4.
Phase dan Siklus Hidup Proyek
Ada beberapa tahap siklus hidup proyek yaitu: Model Water
Fall, System
Engineering, Over Lapping Phases, prototyping, joint aplication development,
herative life cycle.
Berikut
penjelasan secara detailnya:
1. Model
Water Fall
·
System /
Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan mencari
kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk
software.
·
Analisis
Kebutuhan Perangkat Lunak / Software Requirements Analysis. Proses
pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software.
2. System
Engineering
Tahapannya
dengan menggunakan OMT (Object Modelling Technique)
·
Model Objek.
·
Model Dinamis.
·
Model Fungsional.
3. Over
Lapping Phases
·
Komunikasi pelanggan Yaitu
tugas-tugas untuk membangun komunikasi antara pelanggan
dan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan.
·
Perencanaan Yaitu tugas-tugas untuk
mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yg berhubungan.
·
Analisis Resiko Yaitu tugas-tugas yang
dibutuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis.
4. Prototyping
·
Pengumpulan kebutuhan Pelanggan
dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat
lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan
dibuat.
·
Membangun prototyping Membangun
prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
·
Evaluasi protoptyping Evaluasi ini
dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai
dengan keinginann pelanggan.
.
5. Joint
Aplication Development
·
Bussiness Modelling Tahap ini
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan informasi.
·
Data Modelling Tahap aliran informasi
yang sudah didefinisikan, disusun menjadi sekumpulan objek data.
·
Process Modelling Tahap dimana objek
data yang sudah didefinisikan diubah menjadi aliran informasi yang diperlukan
untukmenjalankan fungsi-fungsi bisnis.
6. Herative
Life Cycle
·
Perencanaan (Planning) Tujuan dari tahap
perencanaan adalah untuk meng-hasilkan rencana kerja (work plan) formal untuk
pengembangan sistem
·
Pendefinisian
Knowledge (Knowledge Definition) Tujuan tahap ini adalah mendefiniskan
kebutuhan knowledge dari sistem
·
Perancangan
Knowledge (Knowledge Design) Tujuan tahap ini adalah menghasilkan
rancangan rinci untuk sistem
5.
Siklus hidup produk
Siklus
hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk
juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke
pasar sampai dengan ditarik dari pasar .
Siklus
Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam
pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing
suatu produk.
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.Ada berbagai pendapatan
mengenai tahap – tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)
suatu produk.
6.
Konteks dari proyek IT.
Sebuah
fenomena yang unik telah terjadi dalam bidang teknologi informasi. Fenomena ini
dapat dilihat pada seluruh aktivitas yang terdapat didalamnya. Hampir seluruh
aktivitas yang terkait dengan kegiatan perencanaan, pengembangan dan penerapan
teknologi informasi dilakukan melalui aktivitas berbasis proyek. Hal ini
tentunya sangat berbeda dengan menyelesaikan sebuah pekerjaan yang bersifat
rutin, dimana dalam menyelesaikan aktivitas berorientasi proyek, waktu
pelaksanaan kegiatan, sasaran yang ingin dicapai, out put yang akan dihasilkan,
pihak-pihak yang terlibat, besarnya anggaran dan sumber daya yang dibutuhkan
ditetapkan dengan jelas.
7. Fungsi kerja
manajemen proyek
Manfaat manajemen proyek
dilihat dari segi bidang-bidang tertentu yaitu:
1.
Planning to Do( Perencanaan
Selanjutnya)Berfungsi sebagai memberikan gambaran hubungan ketergantungan dan
pekerjaan, mengindetifikasi jalur kritis, merencanakan sumber daya, dan
mengindentifikasi adanya select.
2.
PengendalianBerungsi memberikan dasar-dasar
gambaran patokan dalam pengendalian proyek.
3.
Lingkup kerja dan masalah yang
dihadapi.Berfungsi memberikan dorongan nyata demi terciptanya komunikasi anatar
pemimpin proyek dan pelaksana proyek dilapangan
8.
Keahlian Seorang Manajer Proyek
Seorang
manajer proyek harus memiliki keterampilan yang luas hardskill maupun
softskillnya.
Keahlian
yang disarankan yaitu :
1. Keterampilan berkomunikasi
yang baik dan cekatan.
2. Keahlian dalam
berorganisasi sehingga dapat membuat rencana dan menganalisis masalah.
3. Keterampilan team-building
untuk memotivasi dan bekerja sama pada tim proyeknya.
9.
Karakteristik dari manajer proyek yang efektif
dan tidak efektif :
Effective
project manager
·
Visioner
·
Kompeten
·
Motivator yang baik
·
Mendukung anggota tim
·
Membuat ide – ide baru
Ineffective
project manager
·
Minder
·
Motivator yang buruk
·
Tidak Kompeten
·
Komunikator yang buruk
Sumber :
Komentar
Posting Komentar